Komisi VI DPR Kunjungi Stasiun KA Jabodetabek

15-05-2013 / KOMISI VI

Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan lapangan ke beberapa stasiun kereta api (KA) di wilayah Jabodetabek, Rabu (15/5). Kunjungan ini untuk melihat dari dekat revitalisasi stasiun-stasiun di sepanjang jalur Jabodetabek. Siang itu, Komisi VI mulai menyisir jalur kereta api dari Stasiun Gambir hingga Stasiun Bogor dengan menggunakan gerbong kereta khusus. Sepanjang perjalanan, Komisi VI mendapat penjelasan dari PT. KAI seputar program revitalisasi stasiun.

Ikut dalam rombongan tersebut Ketua Komisi VI Airlangga Hartarto, dua Wakil Ketua Erik Satrya Wardhana dan Aria Bima, serta para anggota Komisi VI lainnya. Kunjungan ini menindaklanjuti kodisi terakhir di beberapa stasiun setelah PT. KAI menertibkan semua areal stasiun dari para pedagang kaki lima (PKL). Ada benturan fisik yang terjadi sebelumnya. Bahkan para PKL itu telah mengadu ke Komisi VI pada Senin (13/5) lalu.

Dalam perjalanan itu, rombongan Komisi VI singgah di Stasiun Cawang, Stasiun Cilebut, dan Stasiun Bogor. Para anggota Komisi VI tersebut mendatangi satu per satu para pedagang yang beraktivitas di stasiun. Afandi, pedagang gorengan di Stasiun Cawang menjelaskan kepada para anggota Komisi VI yang menghampiri. Pihaknya mejelaskan, selalu membayar sewa tempat Rp 10 ribu per minggu. Sebagai warga asli di Cawang, ia sudah berdagang sejak rel keretanya masih tunggal, belum seramai seperti sekarang.

Tempat berdagangnya persis di pinggiran stasiun dan dibatasi pagar besi. Para anggota mengorek banyak keterangan dari para pedagang untuk kemudian menjadi bahan masukan dalam mengambil solusi saat rapat dengan para pihak terkait di Komisi VI. Selama ini ada kecemburuan sosial antara para pedagang kecil dan para pengusaha ritel seperti Indomart dan Alfa Mart yang sama-sama berdagang di areal stasiun. Para pedagang kecil tergusur, sementara pengusaha ritel tetap berada di stasiun.

Ada temuan pula yang dipantau oleh Wakil Ketua Komisi VI Erik Satrya Wardana soal apartemen yang berdiri di atas tanah milik PT. KAI, dekat stasiun Cawang. Mereka mempertanyakan peruntukkannya. Dan ini menjadi temuan penting di lapangan. Belum ada penjelasan rinci dari PT. KAI soal apartemen tersebut.

Sementara itu PT. KAI akan memberlakukan E-Ticketing pada Juni 2013. Satu kali pembelian tiket untuk satu perjalanan. Di Stasiun Bogor, PT. KAI terlihat sedang membangun infrastrukturnya berupa gerbang masuk stasiun. Jadi, yang tidak memiliki tiket tidak bisa masuk ke areal stasiun. Tidak ada lagi penumpang liar, apalagi yang menaiki gerbong kereta. (mh)/foto:odjie/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...